Rabu, 18 September 2019

Vivo Nex 3 Pecah Rekor Skor Benchmark Antutu

Vivo Nex 3 Pecah Rekor Skor Benchmark Antutu
Rabu, 18 September 2019 | 13:49 WIB
Ilustrasi Vivo Nex 3 dengan waterfall screen
Penulis: Wahyunanda Kusuma Pertiwi
 | 
Editor: Reska K. Nistanto
KOMPAS.com - Smartphone flagship Vivo Nex 3 baru saja resmi meluncur di China. Seperti pendahulunya, lini Vivo Nex selalu menghadirkan gebrakan inovasi baru yang diusung oleh Vivo. 
Salah satunya ada di sektor hardware. Ditenagai Snapdragon 855 Plus, ponsel ini disebut memecahkan rekor skor benchmark Antutu dengan nilai 497.858.

GSM Arena yang menguji benchmark ponsel ini, menggunakan Vivo Nex 3 5G dengan RAM 8 GB, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (18/9/2019).
Vivo Nex 3 berhasil menggeser Asus ROG Phone yang kini ada di posisi kedua dengan skor 492.907 dan Sony Xperia 5 dengan skor 416.601 yang kini duduk di posisi ketiga.
Kemungkinan, Vivo tidak hanya mengandalkan ketangguhan Snapdragon 855 Plus yang saat ini merupakan chipset paling tinggi di pasaran.
Bisa jadi, Vivo menambah ruang uap yang bisa membantu mendinginkan perangkat. Apalagi, ia juga memiliki teknologi liquid cooling yang bisa meredam suhu panas saat perangkat sedang bekerja keras.
Hal ini bisa menjadi salah satu cara untuk mendongkrak skor benchmark Antutu.
Skor Antutu Vivo Nex 3
Skor Antutu yang diraih Vivo Nex 3 memang belum menyentuh angka 500.000. Namun bukan tidak mungkin, skor tersebut akan diraih ponsel lain di masa depan, dengan jeroan yang lebih tangguh dari yang beredar saat ini.
Menilik spesifikasi Vivo Nex 3 5G, selain hardware, Vivo juga membawa inovasi dari segi desain, Vivo Nex 3 tampil dengan layar penuh tanpa notch atau bingkai di sisi mana pun. Dalam bahasa Vivo, desain ini diistilahkan dengan "Waterfall Screen".

Sumber: 

Rabu, 11 September 2019

Microsoft Siapkan Perbaikan untuk Update Windows 10 yang Bermasalah

Microsoft Siapkan Perbaikan untuk Update Windows 10 yang Bermasalah
Rabu, 11 September 2019 | 08:10 WIB
Wallpaper khas Windows 10.
Penulis: Bill Clinten
 | 
Editor: Oik Yusuf
KOMPAS.com - Sebuah update opsional yang dirilis pada akhir Agustus lalu malah membuat Windows 10 bermasalah. Software asisten digital Cortana mendadak jadi "rakus" dan menyita banyak sumber daya CPU lewat process SearchUI.exe.
 
Setelah sempat dibanjiri keluhan oleh pengguna, Microsoft kini telah mengakui adanya masalah pada pembauran bernomor versi KB4512941 dan berjanji bakal menyalurkan perbaikan.
Saat ini kami sedang menyelidiki masalah di mana pengguna melaporkan penggunaan CPU tinggi yang ada kaitannya dengan "SearchUI.exe" setelah memasang pembaruan opsional pada 30 Agustus (KB4512941)," kicau akun Twitter @WindowsUpdate.
We are currently investigating an issue where users are reporting high CPU usage linked to SeachUI.EXE after installing the optional update on August 30 (KB4512941). We will provide an update in an upcoming release.
274 people are talking about this
Perbaikan dimaksud, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Metro.co.uk, Rabu (11/9/2019), diperkirakan akan rilis sekitar pertengahan bulan September ini, tapi waktu persisnya belum diketahui.
Process "SearchUI.exe" yang digunakan oleh Cortana kabarnya bisa memakan sumber daya CPU hingga 40 persen hingga 90 persen, berikut memori di kisaran 100 MB hingga 200 MB. Dampaknya, kinerja komputer pun bisa berkurang dan baterai cepat habis.
Sebagai solusi sementara, pengguna bisa mencoba mengganti nama folder yang menampung program "SearchUI.exe".
Caranya, buka Task Manager dengan menekan tombol Ctrl + Alt + Del pada keyboard secara bersamaan. Setelah itu, pilih tab "Details", klik kanan process "SearchUI.exe" dan pilih menu "Open file location".
Namun, sebelum mengganti nama folder, matikan dulu proses "SearchUI.exe" yang ada di tab "Details" tadi dengan mengklik tombol "End task".

Sumber: 

Rabu, 04 September 2019

Perangkat USB 4 Mulai Hadir Tahun Depan, Kecepatan Dua Kali USB 3.2

Perangkat USB 4 Mulai Hadir Tahun Depan, Kecepatan Dua Kali USB 3.2

Rabu, 4 September 2019 | 19:56 WIB
Ilustrasi
Penulis: Yudha Pratomo
 | 
Editor: Oik Yusuf
KOMPAS.com - USB Implementers Forum (USB-IF), baru saja menyelesaikan rancangan sistemUSB 4 yang bakal memiliki kecepatan transfer data sangat tinggi. Meski spesifikasinya sudah rampung, USB4 diprediksi baru akan dapat diimplementasikan pada 2020 mendatang.
Menurut USB-IF, USB 4 menjanjikan kecepatan transfer data dua kali lebih cepat dari USB 3.2dengan angka mencapai 20 hingga 40 Gbps.

Kemampuan transfer data super cepat ini diperoleh karena USB 4 dibuat dengan menggunakan basis Thunderbolt 3, setelah Intel memberikan akses teknologi Thunderbolt tersebut kepada USB Promoter Group.
Nantinya kemampuan USB 4 akan dapat dimanfaatkan untuk pekerjaan yang membutuhkan kecepatan data tinggi seperti menghubungkan dua monitor 4K sekaligus.
Kendati demikian, USB-IF menilai implementasi USB4 belum akan terjadi dalam waktu dekat. Produk-produk yang menggunakan USB4 diprediksi baru akan memasuki pasar setidaknya awal 2020 mendatang.
Dirangkum KompasTekno dari Tech Spot, Rabu (4/9/2019), USB-IF pun meramalkan bahwa implementasi USB4 pada perangkat keras seperti motherboardcasing PC dan laptop akan membutuhkan waktu relatif lama.
Pasalnya, sampai saat ini masih banyak perangkat yang menggunakan USB 3.0 sebagaiport andalan. Sementara, port USB 3.2 atau USB-C biasanya hanya disediakan dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang USB 3.0 dalam satu perangkat.
USB 4 sendiri akan membawa sejumlah peningkatan yang signifikan ketimbang versi sebelumnya. Selain peningkatan kecepatan transfer, USB 4 akan memiliki kemampuan display yang lebih baik. USB 4 juga diperkirakan akan dapat mengalirkan daya hingga 100 watt.

Sumber: