Penulis: Conney Stephanie
|Editor: Reska K. Nistanto
KOMPAS.com - Tahun lalu, Instagram menguji coba kebijakan baru menyembunyikan jumlah like postingan, yang hanya bisa dilihat oleh pengguna.
Ternyata sosok di balik penentu kebijakan itu adalah CEO Instagram sendiri, yaitu Adam Mosseri.
Mosseri mengatakan bahwa kebijakan tersebut terinspirasi dari serial orisinil Netflix bertema fiksi sains, yaitu Black Mirror.
Namun Mosseri tidak menjelaskan secara detail episode mana dari Black Mirror yang menginspirasi dirinya membuat kebijakan penghapusan jumlah like tersebut.
Tetapi berdasarkan kebijakan itu, kemungkinan Mosseri terinspirasi dari episode ketiga yang berjudul “Nosedive” yang tayang perdana pada 2016 lalu.
Episode “Nosedive” ini menampilkan jalan cerita di mana keadaan manusia dinilai menggunakan sistem rating.
Serial yang dibintangi oleh Bryce Dallas Howard itu juga menceritakan bahwa semakin tinggi rating seseorang, maka semakin banyak kemudahan hidup yang ia dapatkan.
Project Daisy
Mosseri juga menjelaskan bahwa kebijakan itu telah direncanakan oleh perusahaan secara internal, dan akan membuat kampanye "Project Daisy".
Mosseri melihat bahwa "Project Daisy" yang ingin diperkenalkan perusahaan di awal tahun ini adalah sebagai sinyal kepada dunia bahwa Instagram tengah fokus memikirkan dampak media sosial terhadap penggunanya.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah uji coba penghapusan jumlah like ini akan memberi dampak langsung kepada pengguna Instagram atau tidak.
Kendati demikian, ternyata sebagian dari keinginan Mosseri untuk mereformasi Instagram didasari oleh pekerjaan sebelumny, yakni menangani News Feed Facebook, yang notabene fitur paling penting dan krusial, serta mengontrol bagian Beranda.
Hal itu juga menjadi salah satu tujuan yang melatarbelakangi Mosseri untuk menyembunyikan jumlah like dari pengguna.
“Kita seharusnya mulai berpikir lebih proaktif tentang bagaimana Instagram dan Facebook bisa saja disalahgunakan dan kita harus mengurangi risiko-risiko itu”, kata Mosseri, dihimpun KompasTekno dari New York Times, Selasa (22/1/2020)
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Juli 2019 lalu, Instagram mulai menguji coba
menyembunyikan jumlah like pada postingan. Instagram mengatakan kebijakan itu dibuat untuk melindungi kesehatan mental pengguna yang terobsesi jumlah like.
menyembunyikan jumlah like pada postingan. Instagram mengatakan kebijakan itu dibuat untuk melindungi kesehatan mental pengguna yang terobsesi jumlah like.
Pada awalnya, kebijakan ini digulirkan di tujuh negara, yaitu Kanada, Brasil, Irlandia, Italia, Jepang, Brasil, Australia, dan Selandia Baru. Belakangan, sejumlah pengguna di Indonesia juga kebagian.
Hingga saat ini, Instagram belum mengungkapkan kapan fitur jumlah like yang disembunyikan ini akan digulirkan secara global.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar